10 Juni 1972, di kala sebagian besar pemuda bercita-cita menjadi PNS, ABRI, atau POLRI, sekelompok pengusaha muda: Drs. Abdul Latief; Ir. Siswono Yudo Husodo; Teuku Sjahrul; Datuk Hakim Thantawi, Badar Tando, Irawan Djajaatmadja, SH; Hari Sjamsudin Mangaan; Pontjo Sutowo; dan Ir. Mahdi Diah bersepakat untuk mendirikan HIPMI, sebuah wadah belajar dan berjejaring bagi pengusaha-pengusaha muda Indonesia. Langkah ini adalah upaya untuk mendorong pertumbuhan pengusaha nasional, khususnya dari kalangan pemuda karena mereka sadar bahwa untuk membangun perekonomian nasional, Indonesia membutuhkan lebih banyak entrepreneur.

2 tahun setelahnya, HIPMI Jakarta Raya (Jaya) berdiri atas prakarsa oleh Drs.Agung Laksono, Drs. Rainal Rais, Drs. Viktor Pardede, Tinton Suprapto, Syarifuddin Idris, SH dan Ir. Sukrisno Ramelan. Sejak saat HIPMI Jaya menjadi rumah untuk seluruh pengusaha DKI Jakarta dalam berkembang menjadi pengusaha-pejuang, sekaligus pejuang-pengusaha.

Sejak berdirinya, HIPMI Jaya telah banyak mewarnai perjalanan sejarah bangsa Indonesia melalui kiprah pendiri, anggota, serta alumni-nya.